Koto Tuo -- Mahasiswa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas yang berkegiatan di Nagari Koto Tuo mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci dari bahan dasar minyak jelantah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan dari bahaya minyak yang telah digunakan berulang-ulang (minyak jelantah). Kegiatan ini didukung oleh warga setempat dan Bapak Wali Nagari Koto Tuo.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 09 Agustus 2022 yang bertempatan di rumah ketua Kelompok Wanita Tani Jaso Tani Jorong Padang Rontang Nagari Koto Tuo. Kegiatan ini berlangsung sekitar 1 jam yang dimulai dari pukul 14.30 Wib dan diakhiri pada pukul 15.30 Wib. Kegiatan ini dilaksanakan oleh peserta KKN UNAND yang beraktifitas di wilayah Nagari Koto Tuo dan didukung oleh partisipasi Kelompok Wanita Tani Jaso Tani dan telah dibekali izin oleh Bapak Wali Nagari Koto Tuo.
Mahasiswa yang terjun langsung dalam kegiatan KKN ini yaitu Ilham Muharram (mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan UNAND), yang melakukan salah satu program kerja berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci yang bebahan dasar minyak jelantah dengan campuran NaOH (soda api). Kegiatan yang dimana mahasiswa KKN langsung yang menjadi moderator dan pemateri sebagai kontribusi dalam mengadakan program kerja yang telah dibuat.
Pemilihan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah ini mengingat bahwa banyaknya permasalahan yang ditimbulkan oleh keberadaan minyak jelantah, baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Mengingat aktifitas keseharian ibu-ibu tidak terlepas dari minyak goreng, maka sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini cocok dan tepat sasaran untuk dilakukan.
Proses kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini antara lain mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah lebih dari 3x karena dapat mengakibatkan timbulnya penyakit jantung ataupun kanker. Selain itu juga bila minyak jelantah dibuang melalui saluran air akan menyebabkan pencemaran lingkungan disekitar sehingga untuk memanfaatkan sisa mijel diberikan alternatif untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Salah satu nya adalah dengan membuat sabun cuci batangan. Setelah penyampaian materi dan diskusi dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktek langsung pembuatan sabun cuci. Ibu-ibu Kelompok Tani Jaso Tani menjadi sasaran kegiatan, karena dalam suatu rumah tangga mereka yang berinteraksi langsung dengan penggunaan minyak goreng sehingga perlu diberi pemahaman agar tidak lagi memanfaatkan mijel lebih dari 3x dan tidak membuangnya secara sembarangan.
Pembuatan sabun saat praktik dilakukan langsung oleh ibu-ibu kelompok tani dan didampingi oleh pemateri yang berasal dari peserta KKN UNAND, agar nantinya saat akan praktik di rumah mereka sudah paham bagaimana cara membuat sabun (proses pembuatan sabun dijelaskan pada metode pelaksanaan). Apabila adonan yang sudah dingin dan semua bahan tercampur merata. Selanjutnya adonan siap dimasukan kedalam cetakan.
Dalam proses pembuatan sabun dari mijel beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu selalu menggunakan sarung tangan,tidak menggunakan alat berbahan alumunium, bila ingin membersihkan peralatan, tunggu minyak sudah mengental menjadi sabun baru dibersihkan hal ini untuk menghindari kontak langsung bahan NaOH dengan kulit tangan. Setelah adonan sabun dimasukan ke dalam cetakan, tungu sampai mengental dan benar-benar padat. Masa tunggu agar sabun dapat digunakan adalah 3-4 minggu untuk menunggu sisa dari alkali NaOH hilang.
Setelah kegiatan ini selesai diharapkan peserta yang telah mengikuti proses dari awal hingga akhir bisa menularkan ilmu nya kepada ibu-ibu di lingkungan sekitar rumah agar minyak jelantah yang mereka gunakan tidak lagi menyebabkan pencemaran dan menimbulkan penyakit yang berbahaya karena penggunaan minyak jelantah yang salah. Semakin banyak masyarakat yang paham akan bahaya kerusakan lingkungan maka dapat membantu mengurangi limbah mijel yang dibuang secara sembarangan, bahkan limbah tersebut masih bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Peserta KKN juga membekali catatan resep dan metode setiap langkah dalam pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah agar peserta bisa mempelajari kembali cara pembuat sabun cuci tersebut.